Rabu, 14 Oktober 2009

Matkul Sos Pol

Obyek Sosiologi

Obek dari sosiologi adalah masyarakat, yang dilihat dari sudut hubungan antar manusia, dan proses yang timbul dari hubungan manusia didalam masyarakat.

Definisi Masyarakat

Menurut Selo Sumardjan, masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan.

Contoh :

Masyarakat Jawa Kebudayaan Jawa

Masyarakat Sunda Kebudayaan Sunda

Unsur Masyarakat

Sekelompok manusia disebut masyarakat apabila memenuhi unsur sbb :

Æ Sekumpulan Manusia yang hidup bersama.
Æ Bercampur untuk waktu yang cukup lama.
Æ Adanya kesadaran bahwa mereka merupakan satu kesatuan.
Æ Merupakan satu sistem bersama.





Pada dasarnya manusia mempunai dua hasrat yang kuat dalam dirinya, yaitu :

Æ Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lainnya.
Æ Keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan alam sekelilingnya.

Suatu masyarakat sebenarnya merupakan sistem adaptif, sebab masyarakat merupakan wadah untuk memenuhi berbagai kepentingan dan juga untuk bertahan.
Agar masyarakat dapat hidup terus, kebutuan yang diperlukan oleh suatu masyarakat adalah :

Ö Informasi
Ö Energi
Ö Materi
Ö Sistem Komunikasi
Ö Sistem Produksi
Ö Sistem Transportasi
Ö Sistem organisasi sosial
Ö Sistem pengendali sosial.

Komponen Masyarakat :

à Populasi.
à Kebudayaan.
à Hasil kebudayaan material.
à Organisasi sosial.
à Lembaga sosial dan sistemnya.




Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan.

Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang obyeknya adalah masyarakat, yang telah memenuhi unsur-unsur ilmu pengetahuan ang ciri utamanya adalah :

1. Bersifat Empiris, artinya didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak spekulatif.

2. Bersifat Teoritis, artinya menjelaskan hubungan sebab akibat dari hasil observasi diatas.

3. Bersifat Kumulatif, artinya teori sosiologi dibentuk atas teori yang sudah ada, dalam arti memperbaiki, memperluas, serta memperhalus teori lama.

4. Bersifat non etis, artinya yang dibahas bukan masalah baik atau buruknya fakta, melainkan untuk menjelaskan fakta tersebut secara analitis.

Menurut Selo Sumardjan, Sosioloi adala ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan sosial, proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama.
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan murni (pure science) bukan ilmu pengetauan terapan (applied science). Sosiologi bertujuan untuk mengasilkan pengertian-pengertian dan pola umum.




Metode Dalam Sosiologi

Metode Kuantitatif
Menggunakan bahan yang sukar diukur dengan angka-angka atau dengan ukuran yang lain yang bersifat eksak, walaupun bahan-bahan tersebut terdapat nyata dalam masyarakat.

Metode Kualitatif.
Metode kualitatif termasuk metode historis dan metode komparatif yang keduanya dikombinasikan menjadi historis-komparatif, yang menggunakan analisis atas peristiwa-peristiwa dalam masa silam untuk merumuskan prinsip-prinsip umum.

Perkembangan Sosiologi di Indonesia

Walau pada hakikatnya para pujangga dan pemimpin Indonesia belum pernah mempelajari teori-teori formal sosiologi sebagai ilmu pengetahuan, namun banyak diantara mereka yang telah memasukkan unsur-unsur sosiologi dalam ajaran-ajarannya seperti :

Ajaran Wulangreh ( Sri Paduka Mangkunegoro IV ) dari Surakarta.

Yang mengajarkan tata hubungan antara para anggota masyarakat Jawa yang berasal dari golongan-golongan yang berbeda.





Ki Hajar Dewantara

Pelopor utama yang meletakkan dasar-dasar bagi pendidikan nasional Indonesia, memberikan sumbangan yang sangat banyak pada sosiologi dengan konsep-konsepnya mengenai kepemimpinan dan kekeluargaan Indonesia yang dengan nyata dipraktekkan dalam organisasi pendidikan Taman Siswa.

Ilmu sosiologi pada saat itu dianggap sebagai ilmu pembantu bagi ilmu-ilmu pengetahuan lainnya.

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, seorang sarjana Indonesia Soenario Kolopaking, untuk pertama kalinya memberikan kuliah sosiologi (1948) pada Akademi Ilmu Politik Yogyakarta (Akademi tersebut sekarang dilebur menjadi Fakultas Sosial dan Politik Univ. Gajah Mada).

Buku Sosiologi dalam Bahasa Indonesia, pertama kalinya disusun oleh Djody Gondokusumo, yang berjudul Sosiologi Indonesia, yang memuat pengertian elementer dari sosiologi yang teoritis dan bersifat filsafat.

Buku Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia yang disusun oleh Hasan Shadly, merupakan buku pelajaran pertama dalam Bahasa Indonesia yang memuat bahan-bahan Sosiologi Modern.





Buku lain yang membahas Ilmu sosiologi khusus, seperti Sosiologi Hukum (Satjipto Raharjo), Sosiologi Kota (N.Daldjoeni)































Lembaga Kemasyarakatan (Lembaga Sosial)
(Social Institution, Pranata Sosial).

Lembaga kemasyarakatan merupakan himpunan norma-norma segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat. Wujud konkrit lembaga kemasyarakatan tersebut adalah asosiasi.

Contoh :
Berdasarkan kekerabatan
ö Pelamaran
ö Perkawinan
ö Perceraian
ö Harta Warisan.

Berdasarkan Kebutuhan Mata Pencaharian
ÿ Pertanian (HKTI)
ÿ Koperasi
ÿ Dagang & Industri (KADIN)

Berdasarkan Kebutuhan Pendidikan
& Pesantren
& Sekolah Dasar & Menengah
& Perguruan Tinggi









Fungsi dari Lembaga Kemasyarakatan :

1. Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat, bagaimana mereka harus bertingka laku dan bersikap dalam mengadapi masalah-masalah dalam masyarakat.

2. Menjaga keutuhan masyarakat.

3. Memberikan pegangan kepada masyarakat ntuk mengadakan sistem pengendalian social (Social Control).

Ciri-ciri Umum Lembaga Kemasyarakatan.

Gillin dan Gillin menguraikan beberapa ciri umum lembaga kemasyarakatan dalam bukunya yang berjudul General Features of Social Institutions antara lain :

1. Lembaga kemasyarakatan terdiri dari adat istiadatnya, tata kelakuan, kebiasaan, serta unsur-unsur kebudayaan.

2. Lembaga kemasyarakatan mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu.
Contoh :
HKTI bertujuan untuk mensejahterakan taraf hidup para petani.

SBSI, bertujuan untuk memperjuangkan hak-hak para buruh, karyawan, dan pekerja.



3. Lembaga kemasyarakatan mempunyai alat-alat perlengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan lembaga ang bersangkutan.
Seperti : Bangunan, peralatan, mesin, dsb.

4. Lembaga kemasyarakatan mempunyai lambang-lambang yang secara simbolis menggambarkan tujuan dan fungsi dari lembaga yang bersangkutan.

5. Lembaga kemasyarakatan mempunyai tradisi tertulis maupun yang tidak tertulis.

Tipe – Tipe Lembaga Kemasyarakatan

m Dari sudut perkembangannya m

Crescive institutions
Merupakan lembaga-lembaga yang secara tidak sengaja tumbuh dari adapt istiadat masyarakat
Contoh : Hak milik, perkawinan, agama, dst.

Enacted Institutions
Yang sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan tertetentu
Misal : Lembaga perdagangan, lembaga pendidikan.









óDari sudut nilai-nilai yang diterima masyarakat. ó

Basic Institutions
Adalah lembaga kemasyarakatan yang dianggap penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat. Contoh : Sekolah, Keluarga, Negara.

Subsidiary Institutions
Adalah lembaga kemasyarakatan yang dianggapkurang penting. Contoh : Rekreasi

ÒDari sudut Penerimaan masyarakat Ò

Approved atau sanctioned institutions
Adalah lembaga yang diterima oleh masyarakat
Contoh : Sekolah, perusahaan dagang, pasar,dll.

Unsanctioned Institutions
Adalah lembaga kemasyarakatan yang ditolak oleh masyarakat, walau terkadang masyarakat tidak berhasil memberantasnya.
Contoh : Kelompok penjahat.











& Dari sudut penyebarannya &

General Institutions
Agama, sebab agama dikenal oleh seluruh masyarakat dunia.

Restricted Institutions
Agama yang dianut oleh masyarakat tertentu saja di dunia ini.

¶Dari sudut fungsinya ¶

Operative institutions
Bertujuan untuk mencapai tujuan lembaga ybs seperti : kantor, industri, pasar,dll.

Regulative Institutions
Bertujuan untuk mengawasi adapt istiadat, tata kelakuan dari masyarakat, Contohnya adalah lembaga-lembaga hukum seperti Kejaksaan, Polisi, Pengadilan dan Advoocat.













Manusia sebagai makhluk social

Ada banyak cerita mengenai manusia yang hidup menyendiri seperti Robinson Cruise, Tarzan, atau Cast Away,Rambo yang kesemua cerita itu meggambarkan betapa sulitnya manusia yang hidup tanpa manusia yang lain.

Manusia tanpa manusia lainnya dapat dipastikan akan mati, alat fisik manusia tidak sekuat hewan, akan tetapi manusia diberi alat-alat untuk bertahan yang lebih ampuh dan lebih sempurna yaitu pikiran, dengan pikiran manusia dapat menciptakan alat dan sistem yang dibutuhkan oleh manusia seperti alat transportasi, komunikasi, alat tulis, dsb. Serta sistem Ekonomi, Hukum, Perbankan, Pertahanan,dll.

Naluri manusia untuk selalu hidup dengan orang lain disebut gregariousness dan karena itu juga manusia disebut Social Animal(= hewan sosial) hewan yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama.

Sejak dilahirkan manusia mempunyai dua hasrat atau keinginan pokok yaitu :

¹ Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain.

¹ Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.