Jumat, 09 Oktober 2009

Matkul Pancasila Ke Dua

Masa Kejayan Nasional

a. Masa Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya berpusat di Palembang Sumatera Selatan, yang berdiri pada abad VII – XIV, yang meliputi sebagian besar Sumatera, Semenanjung Melayu (Malaysia), dan sebagian besar Jawa Barat. Maka Kerajaan Sriwijaya sering disebut sebagai Negara Nasional Pertama di Indonesia.

Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan Budha yang berbentuk negara maritim, yang memiliki Angkatan laut yang besar, tangguh, dan kuat.

Sebagai negara yang besar Kerajaan Sriwijaya mempunyai beberapa kemampuan antara lain :

1. Menguasai lautan nusantara.
2. Mengadakan Pelayaran Internasional.
3. Menjadi pusat perdagangan di Asia Tenggara.
4. Menjalin hubunagn internasional dengan beberapa negara seperti India, Cina, Syria, dan Persia.
5. Menjadi Pusat Agama Budha di Asia Tenggara.

Pada zaman kebesaran Sriwijaya, telah tumbuh nilai-nilai Politik Luar Negeri yang Bebas dan Aktif.



Kehidupan perekonomian Sriwijaya berjalan dengan baik dan makmur, karena didukung faktor geografis yang letaknya strategis di dekat Selat Malaka yang merupakan jalur lalu lintas perdagangan dunia.

b. Masa Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit merupakan Kerajan Hindu, yang didirikan oleh Raden wijaya pada tahun 1293 di desa Tarik Jawa Timur, yang wilayah kekuasaannya meliputi seluruh kepulauan nusantara, termasuk Semenanjung Melayu, Kamboja Selatan, Kalimantan Utara, Philipina Selatan, Timor Timur dan Irian Barat. Kerajaan Majapahit ini sering disebut juga sebagai Negara Nasional Kedua di Indonesia.

Raja yang paling terkenal di Kerajaan Majapahit adalah Raja Hayam Wuruk dengan Mahapatih Gajah Mada, Jenderal Adityawarman sebagai Panglima angkatan darat, Laksamana Nala sebagai panglima angkatan laut.

Kerajaan Majapahit mencapai puncak keemasannya, dimana wilayah nusantara dan beberapa wilayah lainnya berhasil di persatukan. Hal ini terwujud berekat keuletan Maha Patih Gajah Mada dengan sumpah “Palapa” yang berbunyi “Tidak akan hamukti (mnikmati) palapa (rempah-rempah) sebelum berhasil menguasai dan mempersatukan seluruh wilayah nusantara. Sumpah Palapa ini merupakan jiwa dan semangat untuk mempersatukan seluruh wilayah nusantara (NKRI) yang mengilhami dan menjiwai Sila Ketiga yaitu


Persatuan Indonesia. Kerajaan Majapahit yang beragama Hindu namun tetap menghormati Agama Budha. Hal ini yang menjiwai sikap toleransi antar umat beragama, yang masih terjaga dan akan kita jaga sampai sekarang.

Kerajaan Majapahit menganut sistem pemerintahan dengan ciri-ciri :

1. Bersifat Demokratis
2. Raja didampingi oleh mangkubumi atau patih.
3. Raja didampingi oleh dewan yang disebut Sapta Prabu yang kemudian menjadi Nawa Prabu.
4. Pemerintahan daerah bersifat desentralilsasi.
5. Pemerintahan daerah sangat diperhatikan.
6. Raja sering mengunjungi raja-raja terpencil.
7. Menggalang kerja sama dan persahabatan dengan negara-negara lain seperti Kamboja, Siam, Cina dan India.

Kerajaan Majapahit melakukan usaha-usaha tertentu untuk menjaga keutuhan, kedaulatan, dan wilayah kekuasaannya, yaitu :

1. Terwujudnya kesatuan Nasional. (Sila ketiga)
2. Kemakmuran dan kesejahteraan seluruh rakyat.(Sila kelima).
3. Keamanan, Ketertiban, dan Ketentraman.



4. Kebebasan Beragama dan Beribadat (Pasal 28e ayat1 dan 2 UUD 1945 amandemen).

5. Perkembangan dan kemajuan pertanian dan perdagangan.

6. Perkembangan dan kemajuan kebudayaan.

Beberapa karya tulis Zaman Kerajaan Majapahit yang menjadi dasar ide dari Pancasila :

1. Buku Negara Kertagama.
Karangan Mpu Prapanca pada tahun 1365, dalam buku ini istilah Pancasila ditemukan, dan masuk dalam kesusastraan Indonesia. Istilah Pancasila diartikan sebagai lima pantangan dalam agama Budha. Kalimat aslinya adalah “ Yatnanggegwani pancasyiila kertasangkarabhi sekakakrama “ yang artinya “Raja menjalankan dengan setia kelima pantangan (pancasyiila).

2. Buku Sutasoma
Karangan Mpu Tantular, dalam buku ini ditemukan istilah Bhineka Tunggal Ika. Yang kalimat lengkapnya berbunyi “Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa” yang berarti walau berbeda-beda namun tetap satu jua, karena tidak ada agama yang mempunyai tuhan yang berbeda. Hal ini menggambarkan adanya kerukunan hidup beragama antara umat Hindu dan Budha pada saat itu.





Perjuangan bangsa IndonesiaMelawan Sistem Penjajahan

a. Perjuangan Sebelum Abad XX

1. Perang Malaka (Tahun 1512 – 1513)
Dimenagkan
2. Perang Ternate (Tahun 1533) oleh Portugis

3. Perang Ambon Dimenagkan
oleh Rakyat Ambon
Portugis melarikan
diri ke Timor-Timur

4. Perang Banten (1618-1619 s/d 1651-1682) Dimenang-
rakyat Ban
ten.

5. Perang Makassar (1666-1669)
pimpinan Sultan Hasanudin.

6. Perlawanan Suropati (1686-1703) di Jawa Tengah
pimpinan Untung Suropati.

7. Perang Paderi (821 – 1837) di Sumatera barat
pimpinan Tuanku Imam Bonjol.

8. Perang Diponegoro ( 1825 – 1830 ) di Jawa Tengah
pimp. Paneran Diponegoro.

9. Perang Aceh ( 1873 – 1904 )
pimp. Teuku Cik di Tiro, Teuku Umar, Panglima Polim, dan Cut Nyak Dien.

10. Perang Tapanuli (1878 – 1907) di Tapanuli
pimp. Raja Sisingamangaraja XII.

Point 5 sampai dengan point 10 dimenangkan oleh Belanda.




Perjuangan bangsa Indonesia sebelum Abad ke XX ini mengalami kegagalan dikarenakan beberapa hal :

l Perjuangan dilakukan secara sporadik dan dalam waktu yang tidak sama.

l Tidak adanya koordinasi antara satu perjuangan dengan perjuangan lainnya dalam mengadakan perlawanan. (tidak adanya persatuan – Sila Ketiga)

l Penjajah asing yang telah mempergunakan persenjataan yang modern (senapan mesin, meriam. Pistol, dll)

l Penjajah melakukan politik pecah belah “ devide et impera “


Ciri perjuangan sebelum Abad XX (Sebelum 1908) :

@ Mengutamakan cara peperangan.

@ Perlawanan dipimpin oleh bangsawan (raja), atau ulama.

@ Bersifat lokal dan kedaerahan, tidak adanya persatuan.

@ Mempunyai tujuan untuk mengusir penjajah.


b. Kebangkitan Nasional

Memasuki abad XX adalah masa Kebangkitan Nasional, yang dimulai sat berdirinya Budi Utomo tanggal 20 Mei 1908 hungga proklamasi tanggal 17 Agustus 1945. Disebut masa kebangkitan nasional karena telah muncul kesadaran nasional untuk berbangsa (Indonesia), kesadaran untuk bersatu, dan membentuk negara merdeka dan berdaulat.


Ciri Perjuangan masa Kebangkitan Nasional :

O Dilakukan melalui organisasi modern dan diplomasi.

O Dipimpin oleh para sarjana dan cendekiawan.

O Bersifat nasional, yang mencakup wilayah nusantara.

O Bertujuan mendirikan negara yang merdeka dan berdaulat.


Beberapa organisasi pada masa Kebangkitan Nasional adalah :

1. Budi Utomo (20 Mei 1908 di Jakarta)
Didirikan oleh : dr. Wahidin Sudirohusodo, dr. Sutomo
dr. Cipto mangunkusumo.

Tujuan : ç Membangkitkan rasa cinta tanah air dan
Bangsa.

ç Menjunjung tinggi derajat bangsa Indone-
sia.

ç Mencita-citakan Indonesia Merdeka.

2. Serikat Dagang Islam (SDI) Tahun 1911 di Surakarta
Didirikan oleh : KH. Samanhudi

Tujuan : Mengimbangi dominasi pedagang bangsa
Cina di Indonesia.








3. Muhammadiyah (18 November 1912 di Yogyakarta)
Didirian oleh : KH. Ahmad Dahlan.

Tujuan : ƒ Memajukan pendidikan berdasarkan
Islam.

ƒ Meningkatkan taraf hidup dan kese -
jahteraan rakyat.

ƒ Memperkokoh ukhuwah wathaniyah
atau persatuan bangsa.

4. Serikat Islam (10 September 1912 di Surabaya)
Didirikan oleh : H.O.S Cokroaminito

Tujuan : Z Melancarkan aksi menentang Imperialis
Dan kolonialis.

Z Menghendaki agar bangsa Indonesia
berpemerintah sendiri.


5. Nahdlatul Ulama (31 Desember 1926 di Surabaya)
Didirikan oleh : KH.Wahid Hasyim dan KH.Masjkoer

Tujuan : Z Menegakkan hokum waris menurut
Syariat Islam.

Z Mengajarkan dan mengembangan
agama Islam melalui pesantren.

6. Perserikatan Kaum Kristen (1929)
Didirikan oleh : Mr. Syarifudin

Tujuan : U Kepala departemen diganti dengan
Menteri yang bertanggung jawab ke-
pada presiden.


7. Perserikatan Nasional Indonesia Partai Nasional Indonesia.
Didirikan oleh : lAnti Imperialisme.
lAnti Kapitalisme.
lNon Kooperatif.


C. Sumpah Pemuda 1928

Pada tanggal 27-28 Oktober 1928, dalam Kongres Pemuda Indonesia II di Jakarta lahirlah sebuah ikrar bersama yang disebut dengan sumpah pemuda, yang intinya adalah :

I N D O N E S I A

O Bertumpah darah satu.
O Berbangsa satu.
O Berbahasa satu

Pada saat yang sama juga diperkenalkan :

Ä Lagu Kebangsaan “ Indonesia Raya “ ciptaan Wage
Rudolf Supratman.

Ä Bendera Merah Putih sebagai bendera kebangsaan
Indonesia.


d.Perjuangan bangsa Indonesia pada masa penjajahan Jepang.

Dikarenakan posisi tentara Jepang makin tersudut oleh tentara sekutu, maka untuk menarik simpati dari rakyat Indonesia untuk membantu Jepang melawan sekutu adalah dengan membentuk badan dan organisasi antara lain :

Ä Gerakan 3A (Nippon Cahaya, Pelindung, dan Pemimpin Asia)


Ä Pusat Tenaga Rakyat (Putera)
Mengerahkan partisipasi rakyat untuk kepentingan Jepang seperti kaum Nasionalis sekuler, dan cendekiawan.

Ä Tentara Sukarela Pembela tanah Air (Tentara PETA)
Rakyat Indonesia yang secara resmi memperoleh pendidikan militer untuk kepentingan Jepang. PETA inilah yang menjadi cikal bakal Tentara Nasional Indonesia yang sebelumnya bernama TKR dan BKR.

Æ Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Å

A. Perumusan Pancasila dan UUD 1945

Pada tanggal 29 April 1945, dibentuklah suatu badan yang diberi nama Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang diketuai oleh :

Dr. K.R.T. Radjiman Wediodiningrat

Yang beranggotakan 60 orang yang terdiri dari 54 orang Indonesia yang berasal dari Jawa, Sumatera, Maluku, dan Sulawesi. 4 orang keturunan Cina, 1 orang keturunan Eropa, dan 1 orang keturunan Arab.
Dan 7 orang anggota istimewa asal Jepang.

1. Sidang BPUPKI I – 29 Mei s.d 1 Juni 1945
( Membahas tentang Dasar Negara / Pancasila)

a. Pidato pertama disampaikan oleh Mr. Muhammad Yamin, pada tanggal 29 Mei 1945.

Dengan judul “ Pidato Untuk Konsep Dasar Indonesia Merdeka “





Yang isi pidato pada intinya adalah :
. Ketuhanan Yang Maha Esa.
. Kebangsaan Persatuan Indonesia.
. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab.
. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan.
. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

b. Pidato kedua disampaikan oleh Prof. Dr. Soepomo pada tanggal 30 Mei 1945.

Isi pidato secara ringkas sbb :
v Negara yang kita bentuk harus berdasarkan aliran pikiran negara kesatuan yang bersifat integralistik.

v Setiap warga negara dianjurkan untuk hidup berkeTuhanan, namun urusan agama terpisah dari urusan negara.

v Dalam susunan pemerintahan negara harus dibentuk suatu Badan Permusyawaratan.

v Sistem ekonomi Indonesia hendaknya diatur berdasarkan asas kekeluargaan.

Disamping itu beliau juga mengusulkan dasar negara yaitu :

¤ Persatuan.
¤ Kekeluargaan.
¤ Keseimbangan Lahir dan batin.
¤ Musyawarah.
¤ Keadilan rakyat.
ÿ
ÿ




c. Pidato ketiga disampaikan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945.

Inti isi dari pidato ini adalah :
¶ Kebangsaan Indonesia – Nationalisme.
¶ Peri Kemanusiaan – Internasionalisme.
¶ Mufakat atau Demokrasi.
¶ Kesejahteraan Nasional.
¶ Ketuhanan yang berkebudayaan.

Lima asas atau dasar negara ini, atas bantuan seorang ahli bahasa diberi nama “ Pancasila “

Kelima sila iu dapat diringkas menjadi tiga sila dan disebut “TRI SILA” yaitu :

1. Socio - Nationalisme ringkasan dari sila I & II.
2. Socio - Democratis, ringkasan dari sila III & IV.
3. Socio - Ketuhanan.

Ketiga sila diatas, dapat diringkas lagi menjadi “EKA SILA” yaitu : Gotong Royong.

Piagam Jakarta

Lahir karena adanya perbedaan usul konsepsi antara golongan Islam dan golongan kebangsaan, yang akhirnya tercapai kata mufakat yang kemudian terkenal dengan nama “Jakarta Charter” atau “Piagam Jakarta” pada tanggal 22 Juni 1945 Yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 yaitu :

1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.

2 s.d 5
Sama dengan isi Pancasila


2. Sidang BPUPKI II – 10 Juli s.d 17 Juli 1945
( Membahas tentang Undang Dasar Negara / UUD ‘ 45)

Pada rapat tanggal 11 Juli 1945 dibentuk Panitia perancang UUD 1945 yang diketuai oleh Ir. Soekarno yang kemudian membentuk beberapa panitia kecil yaitu :

1. Perancang UUD, di ketuai oleh Prof. Dr. Soepomo.
2. Perancang Ekonomi dan Keuangan, di ketua oleh Drs. Muhammad Hatta.
3. Perancang Pembelaan Tanah Air, diketuai oleh Abikusno Tjokrosujoso.

Tanggal 16 Juli 1945 Rancangan Undang-Undang Dasar Republik ditrerima seluruhnya oleh BPUPKI, yang selanjutnya BPUPKI di bubarkan karena tugasnya diangap telah selesai.

B. Proklamasi Kemerdekaan dan Maknanya

1. Kejadian Sekitar Proklamasi Kemerdekaan

Setelah BPUPKI dibubarkan Jepang membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), yang bertugas mempersiapkan kemerdekaan Indonesia yang akan dimerdekakan Jepang pada tanggal 24 Agustus 1945. PPKI di ketuai oleh Ir. Soekarno dan wakil ketua Drs. Muhammad Hatta.

Penyusunan naskah Proklamasi dipercayakan kepada :

1. Ir. Soekarno.
2. Drs. Moh. Hatta
3. Mr. Achmad Subardjo.
4. Sukarni.
5. Sajuti Melik.



Naskah Proklamasi diketik oleh Sajuti Melik dengan beberapa perubahan yaitu : Wakil-wakil Bangsa Indonesia menjadi Atas Nama Bangsa Indonesia.

2. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

Pada hari Jum’at , tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB bertempat di kediaman Ir. Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur (sekarang Jl. Proklamasi) No.56 Jakarta.

Faktor dipilihnya tanggal 17 Agustus 1945

Faktor Subyektif :
ó Pada hari sekitar proklamasi nasioinalisme dan patriotisme dalam keadaan pasang naik.
ó Penderitaan rakyat yang sangat meluas sehingga meledak dan tidak tertahankan lagi.

Faktor Obyektif :
ó Terjadinya kekosongan kekuasan (Vacuum of Power).
ó Pada saat itu mata rantai imperialisme dan kolonialisme dalam keadaan posisi yang lemah.

3. Makna Proklamasi Kemerdekaan
a. Lenyapnya penjajahan di Indonesa.
b. Bangsa Indonesia menjadi pelopor kemerdakan bangsa-bangsa Asia dan Afrika
c. Peralihan hukum kolonial ke hukum nasional yang menjadi sumber tertib hokum Indonesia.

4. Hubungan Proklamasi dengan Perjuangan Kemerdekaan Indonesia :
a. Sebagai titik kulminasi perjuangan Bangsa Indonesia.
b. Pernyataan kemerdekaan kepada dunia luar.
c. Pengambil alihan nasib Bangsa Indonesia dari bangsa lain.

C. Pengesahan Pancasila Sebagai Dasar Negara dan UUD 1945.

Pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI mengadakan sidang yang pertama, yang menghasilkan :

1. Menetapkan dan mensahkan Pembukaan Undang-Undang-Undang dasar 1945 yang diambil dari Piagam Jakarta yang mengalami beberapa perubahan antara lain :

a. kata “Mukadimah” “Pembukaan”
b. Hukum dasar Negara Indonesia Undang-Undang Dasar Negara Indonesia.
c. Dengan berdasar kepada ke Tuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat-syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya ….. dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa ….
d. … menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab “ Kemanusiaan Yang adil dan Beradab.

2. Menetapkan dan mensahkan UUD 1945 yang diambil dari RUUDS dengan beberapa perubahan, yaitu :

a. Istilah “Hukum Dasar ” “Undang-Undang Dasar.
b. Dua Orang wakil Presiden seorang wakil Presiden.
c. Presiden harus seorang Indonesia asli dan beragama Islam Presiden harus orang Indonesia asli.

3. Ketua PPKI Ir. Soekarno dan Wakil Ketua PPKI Drs. Muhammad Hatta ditetapkan menjadi Presiden dan Wakil Presiden R.I




Pada tanggal 19 Agustus 1945 PPKI mengadakan sidang yang kedua, yang menghasilkan :

a. Pembentukan 12 Departemen Negara.
b. Embagian wilayah dalam 8 Propinsi, dan tiap propinsi dibagi menjadi keresidenan.

D. Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia.

1. Masa Revolusi Fisik (19 Agustus 1945 s.d 27 Desember 1949)

Pada masa ini penuh dengan perlawanan, pertempuran, perjanjian, dan perundingan dengan kaum imperialis dan kolonialis, seperti Jepang, Inggris, dan Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia.

Contoh Perlawanan dan Perang antara lain :
± Pengambil alihan gedung Kempeitai tanggal 1 Oktober 1945.
± Pertempuran dengan tentara Inggris (sekutu) di Surabaya tanggal 10 November 1945, yang dinyatakan sebagai Hari Pahlawan.

Contoh Perundingan / Perjanjian antara lain :
? Persetujuan Linggarjati antara Indonesia dan Belanda.
? Persetujuan Renville antara Indonesia dan Belanda, diatas geladak kapal perang A.S Renville.
? Persetujuan Roem-Royen antara Indonesia denga Belanda.



2. Masa Demokrasi Liberal (27 Des 1949 s.d 17 Desember 1950).

Pada masa ini diadakannya Pemilu Pertama pada tanggal 29 September 1955 untuk memilihj anggota parlemen, dan 15 Desember 1955 untuk memilih anggota konstituante (sidang pembuat undang-undang dasar)

Ada beberapa dampak negatif akibat diterapkannya Demokrasi Liberal antara lain :

ð Adanya system multi partai yang mengkotak-kotakkan masyarakat.
ð Partai-partai politik tidak berfungsi sebagai penyalur aspirasi rakyat, melainkan hanya memperjuangkan kepentinangan golongan nya.
ð Pembangunan nasional yang didambakan rakyat tidak dapat terwujud.

3. Masa Orde Lama (5 Juli 1955 s.d 11 Maret 1966)

Ciri-ciri Orde Lama :
ø Landasan Idiil : Pancasila.
ø Landasan Strukturil : Pemerintahan yang
Stabil sesuai dengan
UUD 1945.
? Tujuan : Negara Kesatuan, Sosialisme dan
Dunia Baru (Tri Kerangka Tujuan Re volusi Indonesia).





Penyimpangan-Penyimpangan pada Orde lama :
? Penyimpangan ideologis seperti dipaksakannya paham NASAKOM (Nasionalis, Agama, dan Komunis).

? Penyimpangan di bidang politik, seperti pembelokan negara hukum menjadi negara kekuasaan (demokrasi terpimpin).

? Merubah sikap politik luar negeri yang bebas aktif menjadi politik yang pro komunis dan anti barat.

Penyelewengan pada orde lama mancapai puncaknya pada tanggal 1 Oktober 1965 dengan meletusnya pemberontakan G 30 S / PKI dengan tujuan :

N Merebut kekuasaan dengan cara paksa.
N Mengganti Ideologi Pancasila dengan Ideologi Komunis.
N Mengganti Negara Republik Indonesia dengan Negara Komunis.

4. Masa Orde Baru (11 Maret 1966 s.d 21 Mei 1998)

Dipelopori oleh pemuda, pelajar, dan mahasiswa (Angkatan 66) bersama ABRI, Parpol, dan Ormas.
Istilah Orde Baru timbul pada seminar II TNI-AD di Seskoad Bandung, Agustus 1966 yang kemudian menjadi pembatas antara garis demikrasi dengan sikap mental yang sebelumnya.




Ciri-ciri Orde Baru antara lain :
µ Mengutamakan kepentingan nasional, tanpa meninggalkan komitmen ideologi perjuangan yang anti kolonialisme dan imperialisme.

µ Mengutamakan konsolidasi ekonomi dan sosial dalam negeri.

µ Menghendaki pemimpin nasional dan pemerintahan yang kuat.

Perjuangan mengisi kemerdekaan oleh Orde Baru antara lain :
N Membersihkan MPRS dan DPR GR serta DPRD dari unsur Komunisme.
N Mencabut pengangkatan presiden seumur hidup.
N Melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuan, seperti membuat UU oleh pemerintah bersama-sama dengan DPR
N Menyusun dan melaksanakan GBHN sebagai arah perjuangan dari rakyat Indonesia. Menuju adil dan makmur.

5. Masa Reformasi (21 Mei 1998 s.d sekarang)

Masa reformasi mengandung arti perubahan-perubahan yang menyangkut berbagai bidang kehidupan seperti bidang politik, sosial , budaya, hankam, dan hokum dikarenakan ketidak puasan masyarakat pada pemerintahan orde baru.

Masa ini bermula dari krisis moneter, yang berkelanjutan menjadi krisis multi dimensi. Pada masa ini perjuanan mengisi kemerdekaan adalah Agenda Reformasi yang berisikan tatanan kehidupan, sosial yang baru dan demokratis, dimana kesejahteraan lahir dan batin dapat dinikmati oleh seluruh warga negara bangsa kita dengan tetap berlandaskan Pancasila dan dan UUD 1945.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar